NARASI SUKABUMI – Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Sukabumi menyampaikan kondisi terkini infrastruktur jalan yang berada di bawah kewenangan pemerintah daerah.
Dari total panjang 1.424,36 kilometer jalan kabupaten, tercatat 507,6 kilometer atau 35,63 persen masih berada dalam kategori rusak berat.
Kepala Dinas PU Kabupaten Sukabumi, Uus Firdaus, mengungkapkan bahwa ruas jalan dengan kondisi baik baru mencapai 40,70 persen.
Sementara itu, sepanjang 290,67 kilometer atau 20,41 persen tercatat rusak sedang, dan 54,06 kilometer atau 3,79 persen masuk kategori rusak ringan.
Untuk tahun 2025, Pemerintah Kabupaten Sukabumi mengalokasikan anggaran sebesar Rp149,89 miliar untuk pembangunan dan pemeliharaan jalan di berbagai wilayah. Namun, Uus menilai angka tersebut masih jauh dari kebutuhan ideal.
“Untuk dapat mencapai tingkat kemantapan jalan hingga 80 persen, diperlukan biaya sekitar Rp1,3 triliun,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa sepanjang 2025, metode perbaikan jalan akan lebih banyak menggunakan teknik hotmix, yang dianggap lebih efisien dalam menjangkau banyak titik. Sementara metode pengecoran akan diterapkan secara selektif pada ruas prioritas, terutama yang dilalui angkutan berat atau memiliki kontur jalan yang membutuhkan kekuatan struktur lebih tinggi.
“Didominasi oleh hotmix, karena pengecoran biayanya tinggi, dua kali lipat dari pengaspalan. Kecuali di lokasi yang banyak dilalui angkutan berat,” ujar Uus.
Meski demikian, ia mengakui bahwa metode pengecoran memberikan keunggulan dari sisi durabilitas struktur sehingga usia layanan jalan lebih panjang. Namun dari aspek pembiayaan, hotmix dinilai lebih efektif sehingga dapat menjangkau ruas jalan yang lebih luas.
“Sehingga bisa mencakup lebih banyak titik dalam pembangunan dan pemeliharaan,” pungkasnya.***






