Disperkim Sukabumi Bangun Landmark ‘Kasepuhan Gelar Alam’ sebagai Wujud Pelestarian Budaya Sunda

- Author

Minggu, 5 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Disperkim bangun landmark Kasepuhan Gelar Alam sebagai simbol pelestarian budaya Sunda.

i

Disperkim bangun landmark Kasepuhan Gelar Alam sebagai simbol pelestarian budaya Sunda.

NARASI SUKABUMI – Pemerintah Kabupaten Sukabumi melalui Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) terus menunjukkan komitmennya dalam melestarikan warisan budaya Sunda. Salah satu wujud nyata langkah tersebut terlihat di Kampung Adat Kasepuhan Gelar Alam, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok.

Plt Kepala Disperkim Kabupaten Sukabumi, Herdiawan Waryadi, menyampaikan bahwa kehadiran dinasnya dalam perayaan Seren Taun ke-657, Minggu (5/10/2025), bukan sekadar bentuk seremonial, tetapi bukti kepedulian nyata terhadap keberlanjutan masyarakat adat.

“Ini bukan hanya kegiatan budaya biasa, melainkan warisan leluhur yang wajib dilestarikan. Kami hadir bukan sekadar menyaksikan, tapi juga ikut membangun,” ujar Herdiawan, Senin (6/10/2025).

Sebagai bentuk dukungan konkret, tahun ini Disperkim membangun landmark bertuliskan ‘Kasepuhan Gelar Alam’ yang menjadi simbol identitas komunitas adat. Ke depan, kata Herdiawan, pihaknya juga berencana membangun gapura kasepuhan sesuai arahan Bupati Sukabumi.

“Pelestarian budaya tidak cukup dengan seremoni dan retorika, tapi juga tindakan nyata. Landmark ini adalah bukti bahwa pemerintah menghormati identitas budaya masyarakat adat,” tegasnya.

Selain landmark, Disperkim juga telah menyalurkan sejumlah bantuan infrastruktur dalam beberapa tahun terakhir. Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidup warga kasepuhan tanpa menghilangkan nilai-nilai tradisi mereka.

“Infrastruktur yang kami bangun adalah bagian dari komitmen jangka panjang agar masyarakat adat tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang di tengah arus modernisasi,” tambahnya.

Menurut Herdiawan, makna Seren Taun tidak hanya terletak pada prosesi adatnya, tetapi juga pada kebersamaan antara pemerintah dan masyarakat.
“Yang utama dari Seren Taun ini adalah duduk bersama masyarakat, mendengar suara mereka. Bukti bahwa pemerintah tidak hanya ada di kantor, tetapi hadir di tengah rakyatnya,” pungkasnya.***

Berita Terkait

Festival Eksplorasi Pariwisata 2025 Dorong Ekosistem Pariwisata Kolaboratif dan Inklusif di Sukabumi
Rakor Operasi Lilin Lodaya, Wabup Sukabumi Tegaskan Kesiapan Akhir Pengamanan Nataru
Pelantikan DPC FKDT Kabupaten Sukabumi, Bupati Dorong Peningkatan Prestasi dan Sinergi
Wabup Sukabumi Serahkan Rumah Layak Huni kepada Warga Desa Jayabakti Cidahu
Bupati Lantik Pejabat Eselon IIb, Dorong Budaya Kerja Baik dan Optimalisasi Layanan Publik
Sukabumi Award 2025, Ajang Apresiasi Dedikasi dan Inovasi Warga Sukabumi
Peringatan Hari Juang Siliwangi 2025 Digelar di Sukabumi, Tekankan Semangat Pengabdian pada Rakyat
Bupati Sukabumi Minta Seluruh Pihak Bersinergi Percepat Pembangunan Fasilitas Koperasi Merah Putih

Berita Terkait

Selasa, 16 Desember 2025 - 20:54 WIB

Festival Eksplorasi Pariwisata 2025 Dorong Ekosistem Pariwisata Kolaboratif dan Inklusif di Sukabumi

Senin, 15 Desember 2025 - 18:15 WIB

Rakor Operasi Lilin Lodaya, Wabup Sukabumi Tegaskan Kesiapan Akhir Pengamanan Nataru

Senin, 15 Desember 2025 - 18:05 WIB

Pelantikan DPC FKDT Kabupaten Sukabumi, Bupati Dorong Peningkatan Prestasi dan Sinergi

Jumat, 12 Desember 2025 - 21:51 WIB

Wabup Sukabumi Serahkan Rumah Layak Huni kepada Warga Desa Jayabakti Cidahu

Jumat, 12 Desember 2025 - 16:35 WIB

Bupati Lantik Pejabat Eselon IIb, Dorong Budaya Kerja Baik dan Optimalisasi Layanan Publik

Berita Terbaru